Senin, 19 Januari 2015

Penderita Katarak di Indonesia

Penderita Katarak di Indonesia
Jakarta - Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki dua musim mengalami paparan sinar matahari yang cukup dibanding negara lain yang memiliki empat musim. Namun sinar matahari yang berlebih ini justru menjadi bumerang bagi kesehatan mata masyarakatnya. Salah satunya jadi pemicu katarak.


"Katarak banyak menimpa masyarakat Indonesia yang bekerja di bawah terik matahari, seperti nelayan dan petani,” kata Rita Polana, dokter spesialis mata RS Puri Cinere, di Jakarta, Rabu (27/11) siang.

Menurut dia, Indonesia sampai saat ini merupakan negara dengan jumlah penderita buta katarak tertinggi kedua di Asia Tenggara, mencapai 1,5% atau 2 juta jiwa. Setiap tahunnya bertambah 240.000 orang yang terancam mengalami kebutaan.


Sebagai perbandingan di Bangladesh angka kebutaan 1%, di India 0,7%, dan Thailand 0,3%. Survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan menunjukkan, penyebab utama kebutaan di Indonesia adalah penyakit katarak (0,78%), disusul penyakit glaukoma (0,12%), kelainan refraksi (0,14%), dan penyakit lain terkait usia lanjut (0,38%).


Besarnya jumlah penderita katarak di Indonesia berbanding lurus dengan jumlah penduduk usia lanjut pada tahun 2000 yang diperkirakan sebesar 15,3 juta (7,4% dari total penduduk). Selain terlalu seringnya terkena sinar matahari, faktor nutrisi yang kurang juga menjadi penyebab katarak. Penyakit diabetes pun ikut menyumbang terhadap tingginya jumlah penderita katarak.


Meskipun katarak cenderung diderita oleh penduduk lanjut usia, menurut Rita, beberapa kasus juga menimpa kelompok muda. Di dalam prakteknya, Rita telah berhasil melakukan operasi katarak bagi remaja yang masih berusia 15 tahun.

Bahkan ada pula kasus katarak pada bayi. Umumnya katarak pada bayi disebabkan oleh gabungan empat penyakit infeksi yang biasa dikenal dengan TORCH, yaitu Toksoplasma, Rubela, Cytomegalovirus/CMV dan Herpes simplex. Infeksi TORCH menyerang ibu hamil, dan bisa ditularkan kepada janinnya.

"Padahal salah satu pencegahan katarak selain nutrisi yang cukup, juga adalah penggunaan kacamata hitam. Maksudnya bukan untuk gaya-gayaan tetapi meminimalisir terjadinya katarak di usia dini,” katanya.


PENGOBATAN KATARAK TANPA OPERASI
OBAT KATARAK-OBAT GLUKOMA
Setelah penelitian serta percobaan selama lebih dari 40 tahun di Negara India dan Nepal, akhirnya ditemukan formulasi khusus dalam bentuk tetes mata  yang dapat mengobati semua jenis Katarak tanpa melalui operasi  untuk mengembalikan penglihatan alami mata.

Formula khusus ini bernama UJALA sebagai OBAT KATARAK HERBAL




 UJALA juga berkhasiat untuk semua masalah mata tanpa bantuan pembedahan ataupun operasi

UJALA juga sangat cocok bagi penderita KATARAK yang juga menderita DIABETES

1 Botol/vial berisi : 8  ml

CARA PEMAKAIAN
Teteskan 2 tetes/drop ujala pada mata pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur. Setelah ditetes, biarkan mata tersebut minimal selama 10   menit (Jangan diusap-usap dan jangan dibasuh dengan air, selama 10 menit).



http://www.ObatKatarakHerbal.blogspot.com
Harga UJALA
Per Botol/vial UJALA : Rp. 125.000.

Untuk Proses Pemulihan  biasanya dibutuhkan 4 sampai dengan 5 botol/vial UJALA.




MANFAAT  LAIN  UJALA
Selain untuk mengobati KATARAK, UJALA juga dapat digunakan untuk mengobati gangguan mata yang lain seperti mata minus, mata plus dan mata silinder dan glukoma.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar