KATARAK | OBAT KATARAK | UJALA | OBAT KATARAK TANPA OPERASI
Katarak ,menurut WHO adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, yang menghalangi sinar masuk ke dalam mata. Katarak terjadi karena faktor usia, namun juga dapat terjadi pada anak-anak yang lahir dengan kondisi tersebut. Katarak juga dapat terjadi setelah trauma, inflamasi atau penyakit lainnya.
Katarak ,menurut WHO adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, yang menghalangi sinar masuk ke dalam mata. Katarak terjadi karena faktor usia, namun juga dapat terjadi pada anak-anak yang lahir dengan kondisi tersebut. Katarak juga dapat terjadi setelah trauma, inflamasi atau penyakit lainnya.
Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun (Ilyas, 2005).
Etiologi dan Patofisiologi
Penyebab terjadinya katarak senilis hingga saat ini belum diketahui
secara pasti. Terdapat beberapa teori konsep penuaan menurut Ilyas
(2005) sebagai berikut:
- Teori putaran biologik (“A biologic clock”).
- Jaringan embrio manusia dapat membelah diri 50 kali → mati.
- Imunologis; dengan bertambah usia akan bertambah cacat imunologik yang mengakibatkan kerusakan sel.
- Teori mutasi spontan.
- Terori ”A free radical”
· Free radical terbentuk bila terjadi reaksi intermediate reaktif kuat.
· Free radical dengan molekul normal mengakibatkan degenerasi.
· Free radical dapat dinetralisasi oleh antioksidan dan vitamin E.
- Teori “A Cross-link”.
Ahli biokimia mengatakan terjadi pengikatan bersilang asam nukleat dan molekul protein sehingga mengganggu fungsi.
Perubahan lensa pada usia lanjut menurut Ilyas (2005):
1. Kapsul
- Menebal dan kurang elastis (1/4 dibanding anak)
- Mulai presbiopia
- Bentuk lamel kapsul berkurang atau kabur
- Terlihat bahan granular
2. Epitel → makin tipis
- Sel epitel (germinatif) pada ekuator bertambah besar dan berat
- Bengakak dan fakuolisasi mitokondria yang nyata
3. Serat lensa:
- Lebih iregular
- Pada korteks jelas kerusakan serat sel
-
Brown sclerotic nucleus, sinar ultraviolet lama kelamaan merubah
protein nukleus (histidin, triptofan, metionin, sistein dan tirosin)
lensa, sedang warna coklet protein lensa nukleus mengandung histidin dan
triptofan dibanding normal.
- Korteks tidak berwarna karena:
· Kadar asam askorbat tinggi dan menghalangi fotooksidasi.
· Sinar tidak banyak mengubah protein pada serat muda.
Kekeruhan lensa dengan nukleus yang mengeras akibat usia lanjut biasanya mulai terjadi pada usia lebih dari 60 tahun.
Manifestasi Klinis
Gejala
katarak senilis biasanya berupa keluhan penurunan tajam penglihatan
secara progresif (seperti rabun jauh memburuk secara progresif).
Penglihatan seakan-akan melihat asap/kabut dan pupil mata tampak
berwarna keputihan. Apabila katarak telah mencapai stadium matur lensa
akan keruh secara menyeluruh sehingga pupil akan benar-benar tampak
putih. Gejala umum gangguan katarak menurut GOI (2009) dan Medicastore
(2009) meliputi:
1. Penglihatan tidak jelas, seperti terdapat kabut menghalangi objek.
2. Peka terhadap sinar atau cahaya.
3. Dapat terjadi penglihatan ganda pada satu mata.
4. Memerlukan pencahayaan yang baik untuk dapat membaca.
5. Lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu.
Klasifikasi Katarak Senil
Katarak
senilis secara klinik dikenal dalam empat stadium yaitu insipien,
intumesen, imatur, matur dan hipermatur (Ilyas, 2005).
INSIPIEN
|
IMMATUR
|
MATUR
|
HIPER
MATUR
| |
Kekeruhan
|
Ringan
|
Sebagian
|
Penuh
|
Masif
|
Cairan lensa
|
Normal
|
Bertambah
|
Normal
|
Berkurang
|
Iris
|
Normal
|
Terdorong
|
Normal
|
Termulans
|
Bilik mata depan
|
Normal
|
Dangkal
|
Normal
|
Dalam
|
Sudut bilik mata
|
Normal
|
Sempit
|
Normal
|
Terbuka
|
Shadow test
|
Negatif
|
Positif
|
Negatif
|
Pseudopods
|
Penyulit
|
-
|
glaukoma
|
-
|
Uveitis dan glaukoma
|
1. Katarak Insipien
Pada
katarak stadium insipien terjadi kekeruhan mulai dari tepi ekuator
menuju korteks anterior dan posterior (katarak kortikal). Vakuol mulai
terlihat di dalam korteks. Pada katarak subkapsular posterior, kekeruhan
mulai terlihat anterior
subkapsular
posterior, celah terbentuk antara serat lensa dan korteks berisi
jaringan degeneratif (benda Morgagni) pada katarak isnipien (Ilyas,
2005).
Kekeruhan
ini dapat menimbulkan polipia oleh karena indeks refraksi yang tidak
sama pada semua bagian lensa. Bentuk ini kadang-kadang menetap untuk
waktu yang lama.
2. Katarak Intumesen.
Pada katarak intumesen terjadi kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang degeneratif menyerap air.
Masuknya
air ke dalam celah lensa mengakibatkan lensa menjadi bengkak dan besar
yang akan mendorong iris sehingga bilik mata menjadi dangkal dibanding
dengan keadaan normal. Pencembungan lensa ini akan dapat memberikan
penyulit glaukoma.
Katarak
intumesen biasanya terjadi pada katarak yang berjalan cepat dan
mengakibatkan mipopia lentikular. Pada keadaan ini dapat terjadi hidrasi
korteks hingga lensa akan mencembung dan daya biasnya akan bertambah,
yang memberikan miopisasi.
Pada pemeriksaan slitlamp terlihat vakuol pada lensa disertai peregangan jarak lamel serat lensa.
3. Katarak Imatur
Pada
katarak senilis stadium imatur sebagian lensa keruh atau katarak yang
belum mengenai seluruh lapis lensa. Pada katarak imatur akan dapat
bertambah volume lensa akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa
yang degeneratif.
Pada keadaan lensa mencembung akan dapat menimbulkan hambatan pupil, sehingga terjadi glaukoma sekunder (Ilyas, 2005).
4. Katarak Matur
Pada
katarak senilis stadium matur kekeruhan telah mengenai seluruh masa
lensa. Kekeruhan ini bisa terjadi akibat deposisi ion Ca yang
menyeluruh. Bila katarak imatur atau intumesen tidak dikeluarkan maka
cairan lensa akan keluar, sehingga lensa kembali pada ukuran yang
normal. Akan terjadi kekeruhan seluruh lensa yang bila lama akan
mengakibatkan kalsifikasi lensa. Bilik mata depan akan berukuran
kedalaman normal kembali, tidak terdapat bayangan iris pada lensa yang
keruh, sehingga uji bayangan iris negatif (Ilyas, 2005).
5. Katarak Hipermatur
Pada
katarak stadium hipermatur terjadi proses degenerasi lanjut, dapat
menjadi keras atau lembek dan mencair. Masa lensa yang berdegenerasi
kelur dari kapsul lensa sehingga lensa menjadi mengecil, berwarna kuning
dan kering. Pada pemeriksaan terlihat bilik mata dalam dan lipatan
kapsul lensa. Kadang-kadang pengkerutan berjalan terus sehingga hubungan
dengan zonula Zinn menjadi kendor.
Bila
proses katarak berjalan lanjut disertai dengan kapsul yang tebal maka
korteks yang berdegenerasi dan cair tidak dapat keluar, maka korteks
akan memperlihatkan bentuk sebagai sekantong susu disertai dengan
nukleus yang terbenam di dalam korteks lensa karena lebih berat. Keadaan
ini disebut sebagai katarak Morgagni (Ilyas, 2005).
PENGOBATAN KATARAK DAN GLUKOMA TANPA OPERASI OBAT KATARAK-OBAT GLUKOMA
Setelah penelitian serta percobaan selama lebih dari 40 tahun di Negara India dan Nepal, akhirnya ditemukan formulasi khusus dalam bentuk tetes mata yang dapat mengobati semua jenis Katarak tanpa melalui operasi untuk mengembalikan penglihatan alami mata.
Formula khusus ini bernama UJALA sebagai OBAT KATARAK & OBAT GLAUKOMA HERBAL
Obat Katarak-Obat Glaukoma, UJALA juga berkhasiat untuk semua masalah mata tanpa bantuan pembedahan ataupun operasi
Obat Katarak-Obat Glaukoma,,UJALA juga sangat cocok bagi penderita KATARAK yang juga menderita DIABETES
1 Botol/vial obat katarak,Ujala berisi : 8 ml
CARA PEMAKAIAN OBAT KATARAK, OBAT GLUKOMA, UJALA
Teteskan 2 tetes/drop ujala pada mata pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur. Setelah ditetes, biarkan mata tersebut minimal selama 10 menit (Jangan diusap-usap dan jangan dibasuh dengan air, selama 10 menit).
Harga Obat Katarak & Obat Glaukoma,,UJALA
Per Botol/vial Obat Katarak,UJALA : Rp. 125.000.
Untuk Proses Pemulihan biasanya dibutuhkan 4 sampai dengan 5 botol/vial Obat Katarak, UJALA.
PENGOBATAN KATARAK DAN GLUKOMA TANPA OPERASI OBAT KATARAK-OBAT GLUKOMA
Setelah penelitian serta percobaan selama lebih dari 40 tahun di Negara India dan Nepal, akhirnya ditemukan formulasi khusus dalam bentuk tetes mata yang dapat mengobati semua jenis Katarak tanpa melalui operasi untuk mengembalikan penglihatan alami mata.
Formula khusus ini bernama UJALA sebagai OBAT KATARAK & OBAT GLAUKOMA HERBAL
Obat Katarak-Obat Glaukoma, UJALA juga berkhasiat untuk semua masalah mata tanpa bantuan pembedahan ataupun operasi
Obat Katarak-Obat Glaukoma,,UJALA juga sangat cocok bagi penderita KATARAK yang juga menderita DIABETES
1 Botol/vial obat katarak,Ujala berisi : 8 ml
CARA PEMAKAIAN OBAT KATARAK, OBAT GLUKOMA, UJALA
Teteskan 2 tetes/drop ujala pada mata pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur. Setelah ditetes, biarkan mata tersebut minimal selama 10 menit (Jangan diusap-usap dan jangan dibasuh dengan air, selama 10 menit).
Harga Obat Katarak & Obat Glaukoma,,UJALA
Per Botol/vial Obat Katarak,UJALA : Rp. 125.000.
Untuk Proses Pemulihan biasanya dibutuhkan 4 sampai dengan 5 botol/vial Obat Katarak, UJALA.